Buku Paling Inspiratif
(Semacam Resensi Buku Sang Penatap Matahari)
Anda lahir dengan kekurangan? lalu sempat minder dan rendah hati?. Segeralah baca buku yang ditulis Muhammad Gunawan Yasni (MGY). Buku ini amat menggugah bagi siapapun yang membacanya. Pesan di dalamnya sangat membangunkan jiwa kita yang lemah atau terjebak dalam lelap.
Ditulis dalam genre novel, seolah fiksi, namun saya merasakannya lebih dari tiga perempatnya merupakan penggalan kisah hidup penulisnya. Boleh jadi ke-fiksian-nya hanya pada nama tokoh dan tempat kejadian. Selebihnya seperti rekaman hidup yang diputar ulang. Sangat detail, naratif sekaligus deskriptif. Tokoh Utamanya saja berinisial sama dengan penulisnya, MGY, Mogayer Gamil Yahya.
Keunikan buku ini ada pada penutur kisah hidup Mogayer yang merupakan sosok gaib semacam Qarin yang terus mendampingi anak lelaki bungsu seorang Duta Besar. MGY lahir dengan kaki yang tak sempurna. Karena itu seharusnya dia menjadi lelaki lemah. Di usia kecilnya ia harus dioperasi dan dicekoki obat agar kembali normal. Mungkin itu yang membuat MGY di usia dewasanya menjadi "A Father To None", Ayah dari tak seorang pun. Julukan yang oleh Sang penulis dituliskan di cover depan bukunya.
Lika-liku seorang laki-laki meniti kehidupan yang penuh misteri ditulis dengan apik oleh MGY. Heroisme lelaki jago beladiri yang menaklukan preman sekolah, haru biru perjuangan menuntut ilmu, dan tentu saja romantika dengan beberapa wanita membuat buku setebal 454 halaman ini menjadi cepat dikhatamkan. Rekor kedua bagi saya menamatkan buku dalam satu hari setelah Novel Tere Liye yang berjudul "Pulang".
Buku ini menjadi lebih menarik bagi saya karena ditulis oleh Muhammad Gunawan Yasni, guru saya yang sempat bersama berkiprah di BPRS HIK, meski tidak lama. MGY seorang polymath, menguasai beragam disiplin ilmu. Akuntansi, Pasar Modal, Ekonomi Syariah, Bela Diri, dan satu lagi : sastra.
Jadi, jika anda ingin mendapatkan ilmu, inspirasi, dan tips menggapai kesuksesan dalam hidup, segera beli buku keren ini.
Chana Abi
Salammmm pakk Iwan.... Aku rencananya semalam baca buku "Sang Penatap Matahari" untuk pengantar tidurrr... Ternyata bukan pilihan yang tepattt.... Wong malahan jadi gak bisa tidur, karena penasaran tuk tuntasin sampai akhirrr π suksessss bikin tidur sejam doankkkk.... πππ
Ditunggu karya karya selanjutnya pak Muhammad Gunawan Yasni..... Barakallahhh π
Amirah Ahmad Nahrawi
Kisah kehidupan tertuang Indah, dengan alur cerita yang begitu Menginspirasi, Memotivasi, dan menjadikan kita lebih dekat kepada Nya.
Menunggu Novel berikutnya Ust Muhammad Gunawan Yasni
Rizka Inggriany
Sudah banyak yg menyampaikan review isi buku Sang Penatap Matahari.. Pada kesempatan ini saya akan cerita behind the scene-nya novel perdana Muhammad Gunawan Yasni..
Saya mengikuti prosesnya dari awal ide pembuatan sampai dgn produksinya.. bagaimana penulis mencurahkan segala rasa, kenangan dan hikmah yg telah dialaminya dengan niat baik sebagai muhasabah diri dengan harapan dapat menginspirasi kehidupan lain.
Segala rintangan di awal membuat penulis mempunyai banyak waktu utk lbh memperdalam cerita yg ingin disampaikan. Hobby menonton film layar lebar pun digunakan penulis dalam menuturkan alur cerita pada novel ini.. sehingga membuat novel ini indah untuk diimaginasikan. Alhamdulillah buku ini selesai dgn tanggapan baik dr pembacanya.
Pada tahap penulisannya.. penulis kadang terbawa emosi haru, sedih dan bahagia.. Karakter2 pd SPM yg digambarkan adalah tokoh fiktif dgn inspirasi kehidupan penulis.. dibumbui dgn intrik2/twist tambahan agar makna yg disampaikan lebih dalam dan menarik.
Dalam setiap bab kita akan menemukan berbagai hikmah ttg kehidupan sehari-hari. Bagaimana seorang anak bersikap kepada org tua, bagaimana kita berinteraksi dgn teman, sampai dgn bagaimana menyikapi sebuah keadaan di luar kendali kita. Tidak ketinggalan ilmu-ilmu ttg ekonomi syariah yg sgt dekat dgn kehidupan penulis sehingga memperkaya arti novel ini.
Hal yg menarik lainnya adalah disisipkan puisi-puisi yang menyentuh semakin memperdalam rasa dan emosi dari setiap bab yg disampaikan. Untuk saya pribadi, membaca buku ini adalah perjalanan cerita emosional sekaligus spiritual saya.. Masa lalu adalah sebuah proses hidup yang membuat diri kita lebih baik, lbh bijaksana.. kebahagiaan akan selalu hadir apabila kita menjalani hidup dgn tawakal, ikhlas, dan selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Bersamanya saya banyak belajar bagaimana menghadapi kehidupan, bagaimana kita berinteraksi dalam setiap keadaan di jalan Allah.. Saya memilihnya.. krn Allah... semoga Allah meridhoi kami.
Ttd.
Ingga
(Rizka Inggriany)
Dr. Murniati Mukhlisin
Letβs read this novel, authored by a learned brother, yet he is tawadhu and caring; M.G. Yasni.
Asmilia Makmur
SANG PENATAP MATAHARI adalah sekilas cerita kehidupan seorang MGY dimulai dari sejak dalam kandungan hingga dewasa, bisa dikatakan bahwa sub-sub judul ini adalah beberapa moment paling berkesan dan paling menginspirasi dalam hidup penulisnya, MGY. Bagi orang-orang yang mencari makna hidup, novel ini dapat mereka jadikan bahan perenungan dan pengayaan referensi "Sekolah Besar Bernama Kehidupan".
MGY sosok manusia yang selalu berupaya menjaga kesuciannya demi memperoleh cita-cita akhir hidup yang baik dan berharap kelak menemui Zat yg menciptakannya dalam kondisi membahagiakan dan dapat memberikan syafa'at pada orang- orang yang disayanginya kelak. Tindakannya melawan bully terhadap teman perempuannya semasa SD, perlawanan terhadap kecurangan para mahasiswa pascasarjana, sikap menjauhi 'kecentilan seorang Cindy' merupakan beberapa contoh sikap menjaga kesucian yang saya maksudkan di atas.
Memang seperti itulah MGY, boleh dikatakan bahwa itu adalah sikap - sikap yang orang lain mungkin bersikap 'masa bodoh, hidup hanya sekali, enjoy your life', begitu kira-kira ungkapannya.
MGY meyakini, sekali berbuat dosa kecil dan tidak berusaha merubah diri, maka kamu akan punya feeling 'nggak apa apalah sesekali', lama kelamaan tanpa sadar telah terakumulasi dan menjadi habit/kebiasaan dalam hidup.
Saya bersyukur telah disetting Allah SWT untuk pernah menjadi bagian dari perjalanan hidup MGY, terima kasih tak terkira pada MGY atas semua.
Semua? Ya semuanya... kasih sayang seorang pasangan hidup, bimbingan bagai seorang kakak, arahan dan nasehat bagai seorang ayah, mentor dan pembimbing thesis, pengayom keluarga, pemberi tauladan sikap baik dan istiqomah.
Keteguhan hati MGY mempertahankan prinsip memberikan makanan halal pada keluarganya dan sikap istiqomah bekerja berada pada jalur mengupayakan ridho Allah SWT khususnya di industri ekonomi syariah telah menampakkan hasil, meskipun dahulu diwarnai dengan berbagai tantangan, seperti.. sikap under estimate keluarganya karena sering gonta ganti pekerjaan (saya sangat bisa merasakan kesedihannya kala itu), sikutan dari kolega kerja yang tidak sejalan pemikirannya, bahkan fitnahan, tetapi MGY terus berjalan dan teguh dengan prinsipnya.
Saya berdoa tulus semoga MGY akan selalu menjadi inspirasi banyak orang, anak asuh kami Rahimah Rahmah Elyunusyah, bahkan anak laki-laki saya kelak, InsyaAllah.
Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuh.
Ttd.
Asiyah Ma'ruf/Asmilia Makmur
Dwi Bagus M.B
Novel karya Sahabat saya, Muhammad Gunawan Yasni, baru saja terbit. Judulnya "SANG PENATAP MATAHARI", dan saya dipercaya menjadi Editornya. Cukup melelahkan mengedit novel kontemplatif setebal 454 halaman ini, karena ternyata saya gagal mengambil jarak dengan tokoh utama novel ini, Mogayer. Saya juga gagal keluar dari suasana yang diciptakan Gunawan, sang penulisnya. Hingga di beberapa bagian, saya merasa cengeng dan harus membiarkan air bergulir dari mata saya. Lebih-lebih ketika saya menyaksikan sendiri, Gunawan menangis ketika membaca bagian akhir novel ini sebelum naik cetak.
Novel ini bercerita tentang seorang anak laki-laki ringkih, Mogayer Gamil Yahya, yang kemudian tumbuh menjadi pemuda yang selalu menutup diri dan tidak percaya dengan segala potensi dan kelebihannya. Dia bahkan takut pada cahaya matahari. Untung Kakak sulungnya "menyiksanya" dengan latihan bela diri, yang suatu saat kelak bermanfaat dan berhasil menaikkan kepercayaan dirinya.... Uniknya, Mogayer yang anak seorang Dubes ini, sejak bayi "diasuh" oleh--semacam--makhluk astral yang justru menjadi pembawa cerita hidupnya. (Nama makhluk astral itu Saray, penghuni Tabiang Takuruang di Sumatra Barat). Membuat alur novel ini menjadi tidak biasa. Mengingatkan saya pada novel atau cerpen karya Iwan Simatupang.
Yang menarik, novel yang ditulis oleh Anggota Dewan Syariah Nasional ini merangkai jalinan "cinta" yang sangat indah antara Mogayer dengan beberapa orang wanita dengan latar belakang di Yordania, Mesir dan Spanyol, juga di Indonesia. Kisah cinta itu digelar dengan santun dan jauh dari vulgar. Bahkan perasaan cinta itu begitu dalam, sehingga sulit diungkapkan dengan kata-kata. Latar belakang Gunawan sebagai Praktisi Perbankan dan Pasar Uang Syariah, tidak menjebaknya menulis novel bergenre syariah yang kental dengan istilah-istilah yang lazim digunakan dalam ekonomi syariah.
Sebagai Editor, tentu saja saya membaca novel ini beberapa kali, tapi setiap kali membaca dari awal, selalu ada hikmah baru yang saya dapatkan. Saya juga mendapat pengetahuan baru, misalnya seputar Perang Paderi, Uji Kehamilan Galli Manini, Jembatan Allenby, Penjara Nabi Yusuf, Matador, dan sebagainya. Agaknya Anda harus membaca sendiri novel epik ini, sehingga--siapa tahu--Anda bisa merasakan hal yang lebih dahsyat dari yang saya rasakan, dan mendapatkan lebih banyak hikmah (dan pelajaran) dari yang berhasil saya dapatkan.
Novel ini tidak dijual di toko buku, tapi dipasarkan melalui online. Saya dengar sudah hampir 2000 eksemplar terjual, padahal baru terbit bulan Oktober ini. Suatu capaian yang luar biasa untuk penjualan sebuah novel.