The Sun Gazer – Sang Penatap Matahari
Aku Saray …
Aku hanya ingin bercerita tentang Mogayer Gamil Yahya. Mungkin nama yang asing dan terdengar aneh. Nama yang membuat aku melintasi waktu dan masa untuk menunaikan amanah dari moyangnya. Memastikan dia menjemput takdirnya. Dalam sepi, aku adalah temannya. Dalam gundah gulana, aku ada di sisinya. Meskipun dimensinya berbeda denganku, tapi aku selalu ada untuknya. Aku tak terjangkau pandangan matanya, meskipun aku sangat dekat. Karena akulah pengasuh sejatinya.
Mogayer sang penyendiri, yang kadang bersembunyi dalam keramaian, menutup diri dan menghindari cahaya matahari, menemukan pucuk-pucuk cintanya pada wanita-wanita luar biasa. Mereka bagai datang dari dunia lain. Khusus untuk melembutkan hatinya, mengusir kesepiannya, membentuk kepribadiannya dan menumbuhkan rasa percaya dirinya. Kisah cintanya berliku, unik dan indah, karena datang dari ketulusan. dari mereka, dia belajar tentang kesetiaan, harga diri, empati, kejujuran, keberanian, juga kasih sayang.
Dia yang dulu selalu mengurung diri dalam kegelapan, sekarang adalah sang penatap matahari …
Dan aku Saray … Ini bukan kisah tentang aku.
Untuk para pembaca The Sun Gazer - Sang Penatap Matahari, sosok Saray adalah Qarin atau 'Ainul Mardhiyyah atau Malaikat yang diperuntukkan orang saleh karena selalu menjaga kesucian-Nya?